2. Pilih platform blog yang tepat untuk anda
Salah satu cara kerja terberat dalam memulai blog telah kita lewati.
Kini kita masuk ke yang lebih gampang.
Teknologi jaman sekarang telah canggih. Dengan mengaplikasikan platform blogging, anda bisa menulis di blog seperti menulis di Microsoft Word.
Ini 3 opsi yang paling populer:
Blogspot — hosted
WordPress.com — hosted
WordPress.org — self-hosted
Masih ada puluhan platform blogging lainnya, tapi aku tidak akan mempersulit opsi anda dengan membahas yang kurang populer.
Observasi 2 istilah ini: hosted dan self-hosted.
Apaan tuh?
Hosted berarti blog anda ‘menumpang’ di web mereka. Jadi anda tidak akan punya web murni milik sendiri, dan alamat blog anda seperti ini: blogsaya.blogspot.com
Self-hosted kebalikannya.
Anda membuat web sendiri dengan platform bernama WordPress. Website hal yang demikian akan 100% jadi milik anda, tapi anda semestinya membayar untuk nama domain dan hostingnya.
Sekiranya kita ibaratkan, seperti rumah dan apartemen:
Secara singkat, apabila anda tidak mau pindah halaman, ini kelemahan dan kelebihan dari masing-masing tipe platform:
Pilih platform hosted (WordPress.com atau Blogger) apabila anda:
Sama sekali tidak mau keluar tarif (meski tidak banyak)
Rela dengan fitur yang terbatas
Rela dengan tampilan yang juga terbatas
Rela nama web anda menjadi seperti ini: namawebsite.blogspot.com
Rela web anda dihapus sewaktu-waktu (apabila anda melanggar tata tertib)
Sebaliknya, pilih platform self-hosted (WordPress.org) apabila anda:
Punya modal sekitar Rp 300ribu per tahun (untuk domain dan hosting)
Berharap punya web yang 100% milik anda
Berharap bisa merubah tampilan dengan leluasa
Berharap bisa menambahkan fitur-fitur apapun yang anda butuhkan
Berharap membuat blog yang kelihatan lebih kredibel
Itu hanya sekilas saja.
Untuk membaca perbandingan komplit serta mitos-mitosnya, klik di sini.
Sebab benar-benar fleksibel, WordPress self-hosted juga sering diaplikasikan untuk fungsi yang lebih ketimbang sekadar blog.
Seumpama berjualan online, web bisnis, komunitas, dan lain-lain.
Aku pribadi senantiasa memberi rekomendasi agar orang yang serius blogging untuk mengaplikasikan self-hosted dari WordPress.org, sebab akan lebih baik dalam jangka panjang.
Namun apabila modal anda benar-benar 0, tidak keadaan sulit.
Meski sedikit lebih repot, dikala blog anda telah sukses anda bisa pindah dari hosted ke self-hosted. Banyak yang melaksanakan seperti ini, jadi anda bisa konsisten mulai dari hosted.
Salah satu cara kerja terberat dalam memulai blog telah kita lewati.
Kini kita masuk ke yang lebih gampang.
Teknologi jaman sekarang telah canggih. Dengan mengaplikasikan platform blogging, anda bisa menulis di blog seperti menulis di Microsoft Word.
Ini 3 opsi yang paling populer:
Blogspot — hosted
WordPress.com — hosted
WordPress.org — self-hosted
Masih ada puluhan platform blogging lainnya, tapi aku tidak akan mempersulit opsi anda dengan membahas yang kurang populer.
Observasi 2 istilah ini: hosted dan self-hosted.
Apaan tuh?
Hosted berarti blog anda ‘menumpang’ di web mereka. Jadi anda tidak akan punya web murni milik sendiri, dan alamat blog anda seperti ini: blogsaya.blogspot.com
Self-hosted kebalikannya.
Anda membuat web sendiri dengan platform bernama WordPress. Website hal yang demikian akan 100% jadi milik anda, tapi anda semestinya membayar untuk nama domain dan hostingnya.
Sekiranya kita ibaratkan, seperti rumah dan apartemen:
Secara singkat, apabila anda tidak mau pindah halaman, ini kelemahan dan kelebihan dari masing-masing tipe platform:
Pilih platform hosted (WordPress.com atau Blogger) apabila anda:
Sama sekali tidak mau keluar tarif (meski tidak banyak)
Rela dengan fitur yang terbatas
Rela dengan tampilan yang juga terbatas
Rela nama web anda menjadi seperti ini: namawebsite.blogspot.com
Rela web anda dihapus sewaktu-waktu (apabila anda melanggar tata tertib)
Sebaliknya, pilih platform self-hosted (WordPress.org) apabila anda:
Punya modal sekitar Rp 300ribu per tahun (untuk domain dan hosting)
Berharap punya web yang 100% milik anda
Berharap bisa merubah tampilan dengan leluasa
Berharap bisa menambahkan fitur-fitur apapun yang anda butuhkan
Berharap membuat blog yang kelihatan lebih kredibel
Itu hanya sekilas saja.
Untuk membaca perbandingan komplit serta mitos-mitosnya, klik di sini.
Sebab benar-benar fleksibel, WordPress self-hosted juga sering diaplikasikan untuk fungsi yang lebih ketimbang sekadar blog.
Seumpama berjualan online, web bisnis, komunitas, dan lain-lain.
Aku pribadi senantiasa memberi rekomendasi agar orang yang serius blogging untuk mengaplikasikan self-hosted dari WordPress.org, sebab akan lebih baik dalam jangka panjang.
Namun apabila modal anda benar-benar 0, tidak keadaan sulit.
Meski sedikit lebih repot, dikala blog anda telah sukses anda bisa pindah dari hosted ke self-hosted. Banyak yang melaksanakan seperti ini, jadi anda bisa konsisten mulai dari hosted.